Kenapa 5, bukannya 4?
2 + 2 = 5 adalah sebuah penggambaran tentang kreatifitas yang tidak terbatas, tanpa ada peraturan atau pakem-pakem yang membuat kreatifitas itu terhambat. Jadi boleh saja berasumsi jika bumi itu ternyata tidak bulat, ataupun ternyata pelangi itu mempunya 12 warna dan bukan 7 warna seperti yang sering dikatakan para guru disetiap pelajarannya.
Jadi untuk siapa saja yang menjawab 2 + 2 = 4, adalah orang yang takut untuk berkreatifitas, yang selama hidupnya hanya dipenuhi dengan segala macam peraturan yang sebenarnya dia sendiri tidak terlalu menyukainya.
Mungkin salah satu alasan kenapa saya tidak terlalu menyukai sekolah adalh itu, karena disekolah segala sesuatunya udah ‘diset’ dan diatur, jadi saya hanya dijadikan benda mati yang tidak boleh berkreasi dengan semua pikiran liar saya itu.
Saya contohkan pemikiran saya ini dengan dunia musik, karena mungkin bidang ini yang paling saya saya sukai dibanding bidang lainnya. Ketika industri musik dipadati dengan ‘guitar heroes’ beserta semua kemampuan bermain gitarnya yang menonjolkan ‘speed’, dan teknik ‘njelimet’, seperti Slash dari Gun’s n Roses ataupun Yngwie yang kemudian di juluki ‘dewa gitar’ oleh para pengagumnya, yang rasanya sulit bisa diikuti oleh para gitaris amatir.
Tapi ketika itu muncul sebuah band dari Seattle US yang menamakan bandnya Nirvana, dengan seorang frontmannya yang bernama Kurt Cobain. Dia mendobrak justru bukan dengan semua jurus gitar yang mematikan itu, dia justru tampil dengan semua keterbatasan kemampuan dia bermain gitar, namun ia berhasil memberi pandangan tentang genre yang terbilang baru ketika itu, yakni alternatif 90an atau biasa disebut juga ‘Grunge’, yang menurut saya terdengar lebih ngerock daripada Glam Rock itu sendiri. Sound yang dihasilkan terdengar kasar, tidak rapi, namun sangat penuh ekspresi, dan hei bukannya itu yang kita pengen denger dari musik rock itu sendiri? Maka untuk yang satu itu Kurt telah berhasil menjelaskan kepada saya ‘Rock’ yang sesungguhnya seperti apa (tanpa riasan make up yang berlebihan, seperti eranya Glam Rock dulu)
Sebuah teori (kataknlah seperti itu) 2 + 2 = 5 membuktikan jika tidak ada salahnya untuk sebuah perlawaan dari sebuah kebiasaan. Kita terlalu pintar untuk sebuah keseragaman. Lets be different.
(ps : judul 2 + 2 = 5 diambil dari salah satu judul lagu Radiohead)
Dimuat juga di Belia Pikiran Rakyat, Selasa, 20 November 2012
2 + 2 = 5 adalah sebuah penggambaran tentang kreatifitas yang tidak terbatas, tanpa ada peraturan atau pakem-pakem yang membuat kreatifitas itu terhambat. Jadi boleh saja berasumsi jika bumi itu ternyata tidak bulat, ataupun ternyata pelangi itu mempunya 12 warna dan bukan 7 warna seperti yang sering dikatakan para guru disetiap pelajarannya.
Jadi untuk siapa saja yang menjawab 2 + 2 = 4, adalah orang yang takut untuk berkreatifitas, yang selama hidupnya hanya dipenuhi dengan segala macam peraturan yang sebenarnya dia sendiri tidak terlalu menyukainya.
Mungkin salah satu alasan kenapa saya tidak terlalu menyukai sekolah adalh itu, karena disekolah segala sesuatunya udah ‘diset’ dan diatur, jadi saya hanya dijadikan benda mati yang tidak boleh berkreasi dengan semua pikiran liar saya itu.
Saya contohkan pemikiran saya ini dengan dunia musik, karena mungkin bidang ini yang paling saya saya sukai dibanding bidang lainnya. Ketika industri musik dipadati dengan ‘guitar heroes’ beserta semua kemampuan bermain gitarnya yang menonjolkan ‘speed’, dan teknik ‘njelimet’, seperti Slash dari Gun’s n Roses ataupun Yngwie yang kemudian di juluki ‘dewa gitar’ oleh para pengagumnya, yang rasanya sulit bisa diikuti oleh para gitaris amatir.
Tapi ketika itu muncul sebuah band dari Seattle US yang menamakan bandnya Nirvana, dengan seorang frontmannya yang bernama Kurt Cobain. Dia mendobrak justru bukan dengan semua jurus gitar yang mematikan itu, dia justru tampil dengan semua keterbatasan kemampuan dia bermain gitar, namun ia berhasil memberi pandangan tentang genre yang terbilang baru ketika itu, yakni alternatif 90an atau biasa disebut juga ‘Grunge’, yang menurut saya terdengar lebih ngerock daripada Glam Rock itu sendiri. Sound yang dihasilkan terdengar kasar, tidak rapi, namun sangat penuh ekspresi, dan hei bukannya itu yang kita pengen denger dari musik rock itu sendiri? Maka untuk yang satu itu Kurt telah berhasil menjelaskan kepada saya ‘Rock’ yang sesungguhnya seperti apa (tanpa riasan make up yang berlebihan, seperti eranya Glam Rock dulu)
Sebuah teori (kataknlah seperti itu) 2 + 2 = 5 membuktikan jika tidak ada salahnya untuk sebuah perlawaan dari sebuah kebiasaan. Kita terlalu pintar untuk sebuah keseragaman. Lets be different.
(ps : judul 2 + 2 = 5 diambil dari salah satu judul lagu Radiohead)
Dimuat juga di Belia Pikiran Rakyat, Selasa, 20 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar