P.A.P.A DAN S.A.Y.A sebenarnya
adalah antonym, karena sangat sulit menemukan persamaan diantara kami, sehingga
selalu saja adu argumen itu kami peragakan setiap harinya. Kalaupun mungkin misalnya
ada persamaan diantara kami, mungkin hanya beberapa saja, selain sama-sama
menyukai "toge pasar", ada satu hal lagi persamaan diantara kami.
Papa adalah seorang yang idealis, sehingga ia selalu bekerja dengan yang seharusnya, yang membuat ia tidak begitu disukai di lingkungan kantornya, karena tidak mau mengikuti ‘aturan main’ yang teman-temannya lakukan. Jabatan papa sebenarnya adalah kepala bagian (bagian apanya lupa), yang jelas ia punya jabatan yang lumayanlah di kantornya. Tapi tak satupun mobil mewah ada di halaman rumah kami, dan sangat kontras jika dibandingkan dengan anak buahnya yang mempunyai mobil dan rumah mewah.
Lalu saya? saya juga seorang yang idealis. Karena apa? karena sudah terlalu
sering saya menolak untuk bekerja sama dengan label rekaman yang cukup besar
hanya karena saya tidak suka dengan apa yang yang mereka minta. ‘bermain musik
untuk pasar’. Saya tidak suka jika musik itu menjadi sebuah produk. Musik
seharusnya menyenangkan, bebas, dan tanpa batas. Dan karena itulah yang membuat
saya tidak se ‘tajir’ temen saya yang ‘bermain musik untuk pasar’. Musik
kacangan yang dia buat ternyata bisa membuatnya mapan dan punya segalanya.
Sebuah prinsip sederhana yang saya pegang adalah saya bermain musik untuk bisa
bahagia. Kalau ternyata musik yang saya buat bisa berimbas pada materi dan
kepopuleran ya saya akan mensyukurinya, tapi kalau misalnya ngga, ya ga
apa-apa, yang penting kan pointnya di maen musiknya bukan di imbasnya.
Well lepas dari saya dan papa yang punya prinsip dengan apa yang kami yakini, sebenarnya kami hanya ingin jika sesuatu itu memang di kerjakan dengan seharusnya. Jika anda adalah seorang pegawai, maka bekerjalah dengan apa yang seharusnya anda lakukan, tanpa harus mencari bagaimana caranya untuk korupsi, atau hal-hal menyimpang lainnya. Lalu jika anda adalah seorang musisi, maka bermain musiklah dari hati, tanpa harus terbebani dengan pasar atau tuntutan lainnya. Salah benar nya saya tidak tahu, dan saya tidak cukup pintar untuk bisa mengerti kekeliruan yang sering dibenarkan di negara ini. Tapi jangan khawatir, tulisan ini cuma dongeng kok.
like this banget, bang! :)
BalasHapus