Pertama nonton MTV itu sebenarnya cuma ikut-ikutan aja, karena sepupu saya suka nonton, jadi saya ikutan nonton juga. Lagian anak SD (ketika itu kelas 3 SD) mana ngerti acara kaya gitu, yang memang kan segmentnya buat remaja. Tapi ternyata saya salah, Karena pada kenyataanya saya suka sama acara musik tersebut. Dimana ketika itu di MTV menampilkan banyak sekali video klip yang bagus, dan salah satunya adalah video klip Hanson yang ‘Mmbop’. Sebuah video klip yang banyaaak banget berpengaruh dalam hidup saya, karena telah berhasil membuat saya jatuh cinta sama musik dan ingin jadi pelaku didalamnya (musisi).
Kenapa bisa sangat berpengaruh untuk saya? Karena di video klip itu menampilkan 3 orang anak muda (masih kecil bahkan), sedang asik sekali bermain musik dengan sangat enerjik, yang pada akhirnya membuat saya suka sekali dengan Hanson dan ingin bermain musik juga seperti mereka. Dan efek dari seringnya melihat video klip itu adalah, seringnya saya yang menirukan bermain gitar dengan raket bulutangkis saya sambil nyanyi lagu ‘Mmbop’ -nya Hanson itu, hehe. Dan ya itu karena MTV, karena MTV telah berbaik hati memutarkan banyak sekali video klip yang bagus. Termasuk video klip Hanson tadi yang membuat saya terinspirasi dan ingin bermain musik, karena ANTV telah berbaik hati menampung MTV untuk bisa disiarkan di Indonesia (walaupun sebagian masih harus pake parabola untuk nangkep siarannya), dan thank god karena pada waktu itu masih ada acara musik bagus yang bisa dinikmati, bahkan sampai bisa menginspirasi (khususnya menginspirasi saya).
Saya termasuk yang beruntung karena ada di jaman itu (jaman ketika MTV masih ada dan masih bagus). Bayangkan sekarang, dimana sangat sedikit sekali acara musik yang bagus (ga ada bahkan). Semua acara musik tampilannya sama, semua lipsync, penonton dengan gerakan tarian yang sama, ‘cuci cuci jemur jemur’ dan teriakan eeeaaa, ataupun host yang sering banget ngegerecokin si artisnya kalo mau perform, dan ini nih yang paling ironis, si host acara musik itu ga tau tentang musik sama sekali, apalagi punya esensi tentang musik (NOL BESAR). Semua atas nama entertainment (hiburan). Karena ga tau kenapa orang sekarang tuh (pelaku industri mainstreme lokal pada umumnya) udah ga ada yang mikirin apa itu esensi dari musik, apa itu arti dari musik yang bagus yang bisa menginspirasi. Semua atas nama entertainment, yang penting musik itu menghibur, atau ya minimal bisa buat joget lah. Kasian kan Negara kita, udah miskin dari segi ekonomi, ditambah miskin esensi dari sebuah seni/music, yang seharusnya ditampilkan dengan sesuatu yang punya arti lebih dari sekedar eeaa eeaa itu tadi. DAMN
Balik ke MTV.
Pernah ga ngalamin pengen cepet-cepet pulang sekolah gara-gara ga pengen ketingalan acara di MTV? Kalo saya pernah tuh, waktu itu sering banget pengen cepet pulang lantaran ga mau ketingalan nonton acara MTV ampuh (ajang musik pribumi 10). Atau acara MTV lainnya, kaya MTV alternative nation, MTV most wanted, MTV land, dan banyak lagi. Dimana ketika itu semua acara/musik yang disuguhkan itu semuanya bagus, baik itu yang luar maupun lokal.
Nah ini nih satu lagi yang pengen saya bahas. Pernah denger ga sekarang banyak ABG labil yang bilang ‘ah aku mah ga suka lagu indo, abisnya jelek dan norak’ (padahal mereka sendiri norak). Dan ‘damn’ kenyataannya memang seperti itu. Tapi ya itu sekarang (musik mainstreme pada umumnya sekarang). Kalo jaman MTV dulu musik lokal itu masih bagus banget. Masih fresh dan seperti tanpa beban dalam bermusik. Nama-nama seperti Nugie, Bunga, Opie Andaresta, Potret, Wong, sampai Dewa 19 (dan itu semua mainstreme) semuanya menyuguhkan musik yang bagus dan tanpa ‘beban’. Musiknya terdengar lepas, bebas, jujur, dan sepertinya ga ada tekanan dari label tentang pasar. Walaupun mungkin sekarang juga ada aja sih musik yang bagus mah (kaya di scene indie lokal gitu), tapi skalanya ga gede, ga kaya dulu. Dulu industri mainstereme-nya juga masih bagus.
Tapi apa yang diperbuat industri mainstream sekarang? Setelah sedikit bernafas lega karena trend lagu melayu sudah berakhir. Sekarang diteruskan dengan trend boyband/girlband Korean wannabe itu. Dimana menari adalah bagian terpenting buat mereka daripada musiknya itu sendiri. Mereka beranggapan ga masalah lah dengan lipsync, ga masalah dengan isi lagunya, ga masalah dengan musiknya, yang penting poles dikit biar keliatan ganteng/cantik, abis itu joget deh.
Saya bukannya tidak menghargai setiap karya yang coba disuguhkan disetiap aksi para boyband/girlband itu tadi, karena ya pada dasarnya setiap orang kan berhak menampilkan suatu karya apapun, termasuk lipsync sambil joget itu tadi (ga tau kalo lipsync itu termasuk karya seni atau bukan #sinis). Tapi saya butuh lagu yang punya arti lebih, ‘passion’ dalam bermusik (jika memang ingin disebut musisi), atau apalah yang ngga ‘meaningless’. Tapi ya itu tadi semuanya berubah atas nama entertainment. Karena semuanya serba instan, jadi ya menikmati musik itu juga menjadi instant. Di denger lalu dibuang. Padahal sebenarnya menurut saya menikmati musik itu harusnya bisa ngerti lagu yang dinyanyiin itu tentang apa, esensi penyanyi/band-nya seperti apa, ditambah sebuah video klip yang bagus tentunya. Dan MTV pada waktu itu bisa mengakomodir semuanya. Lalu tanpa kita sadarai hal itu akan membuat kita terinspirasi dan pada akhirnya (jika seorang musisi) akan termotivasi untuk membuat karya yang sama/lebih bagus dari apa yang dia dengerin/dia lihat.
Untuk semuanya itu kita (sepertinya) butuh MTV Indo itu kembali. Tapi ketika eranya masih di ANTV ya. Soalnya pas di Global tv, MTV jadi jelek. Dan…oh iya apa kabar ya MTV di Global tv itu? Dulu pernah bagus sih sebenarnya ketika MTV ditayangin 24 jam nonstop, dan banyaknya band indie yang muncul disana. Tapi tidak lagi sekarang. Trus VJ hunt yang kemarin itu untuk apa? Formalitaskah? Kasian kan mereka. Mungkin ada diantara mereka yang seperti saya, yang kangen akan MTV, dan pada akhirnya dia ikutan MTV Vj hunt, tapi malah nasibnya ga jelas.
Kita butuh sebuah acara musik yang bagus. Karena kan hak setiap orang untuk mendapatkan sebuah tampilan acara musik yang bagus. Walaupun bisa saja mereka mendapatkannya dari TV kabel atau internet. Tapi kan ga semua bisa mendapatkan fasilitas itu. Tetap saja dengan cukup nyalain TV dan suguhan acara musik yang bagus adalah yang paling ideal. Karena apa? Karena praktis dan lebih menyeluruh lah setidaknya. I need my MTV back. Bukan soal tontonan saja sebenarnya, tapi lebih kepada keprihatinan saya akan tayangan acara musik yang bagus. Siapa tahu ada diantara penggemar acara dahsyat itu sebenarnya punya musikalitas yang bagus, namun karena tidak ada acara musik yang bagus, jadi ya dia kebawa-bawa ga bagus juga (secara esensi dia sama musik), sayang kan.
Kangen sekali dengan acara seperti MTV Diary, MTV Cribs, MTV Top 10 favorite video, MTV TRL (cikal bakal acara kaya dahsyat, tapi minus tarian cuci cuci jemur itu tadi hehe) atau banyak lagi yang lainnya. Yang jelas semuanya bagus. Satu-satunya acara MTV yang ga pernah saya tonton adalah acara MTV salam dangdut. Hahaha. Eh tapi kalo buat bahan lawakan pernah juga sih niruin gaya Vj arie dengan salam hobahnya itu. Hahaha.
Ada satu lagi sebenarnya yang bikin saya kangen banget sama MTV, atau ya MTV asia lah ketika itu. Saya kangen sama Vj Donita Rose, si VJ acara MTV most wanted itu adalah saksi sejarah dalam perkembangan saya menjadi dewasa. Ditandai dengan gambar dia, baju dia yang terbuka, dan tisu basah. Hahahaha. Cantiik banget ya dia? Jauh lebih cantik dari Feni Rose di acara silet dengan dialeg ‘apakahnya ‘ itu.
Dimuat juga di MusicBandung
anak2 remaja jaman sekarang yg bilang lagu indo skrg lbh bagus, itu krn mereka ga pernah denger lagu indo yg bagus di jaman mtv indo
BalasHapus