Satu diantara kami bertiga yang masih bisa berpikir jka realita itu ada dan dia menjalaninya. Tidak seperti saya dan adik bungsu saya yang masih saja tersesat dan keasikan dalam imajinasi dan ideologi pribadi yang memberikan pandangan realita itu adalah apa, apa adalah apa dan apalah itu?.
Saya dengan banyaknya nada yang saya buat untuk kemudian saya nyanyikan. Adik bungsu saya dengan banyaknya gambar yang ia buat untuk kemudian ia suarakan pesan gambarnya. Tapi adik saya yang satu ini, membuat karya lain berupa sebuah kebanggaan yang orang tua saya inginkan. Nilai prestisius dari seharusnya saya yang anak pertama. Adik saya ini menyembuhkan kekecewan akan ibu dan ayah saya yang kecewa dengan saya karena terlalu lama pergi dari realita dengan semua pengalihan alibi tentang seni ataupun imajinasi yang babibu itu.
Jadi selamat untuk adik saya EGI SETIADIPUTRA untuk wisudanya.
God Bless you.
Proud of you.
Big love
Tidak ada komentar:
Posting Komentar