Setelah berhasil menggelar acara "Summer Breeze Holiday”", common people Yogyakarta kembali menggelar sebuah acara berjudul "Summer is Over". Dalam hal ini "summer is over" common people mengambil konsep dimana tidak ada batas antara band tampil dengan penonton. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 14 Januari 2012 dan berlangsung di Utara kota Yogyakarta, di Villa Van Renzing, Kali Urang. Ada 15 band dari Yogyakarta dan Bandung berpartisipasi dalam acara ini. Mereka adalah: Strawberry’s Pop, Lampukota, Angina, Talking Coasty, Lazy Room, Perfect Blondies, Sri Plecit, Kapsul, Kaveh Kanes, Untitled Joy, Manava, Summer in Vienna dan Musim Penghujan dari Yogyakarta, juga Pagi Mentari dan Taman Kota dari Bandung. Acara dibuka oleh performance dari Manava dan ditutup oleh Lampukota
.
.
Ini adalah kali pertamanya saya manggung di luar bandung. Itupun tidak atas nama band saya sendiri, tapi sebagai additional di band teman saya 'tamankota'. memulai perjalanan bandung - jogjakarta kurang dari 9 jam. cepat ya katanya? tapi emang iya sih, yang bawa mobilnya ngebut soalnya, jadi ya perjalanan bandung - jogjakarta kurang dari 9 jam saja. Ada atau di undang dalam sebuah gelaran komunitas musik indie tentulah selalu saja menyenangkan buat saya. Mengingat semua pergerakan yang selalu mereka bangun selalu saja membuat saya kagum akan bagaimana mereka bersemangat menyuarakan DIY dan pergerakan bawah tanahnya. Di tambah ini jogja friends. Siapa yang tidak cinta kota istimewa ini. semua keramahannya, keunikannya, keistimewaannya, dan segala hal tentang kesederhanaannya yang selalu saja membuat saya tertarik untuk kesana.
Acara bertajuk 'summer is over' ini seolah tau tentang menyikapi musim hujan dengan musik yang hangat dan membaur. Membaur disini berarti adalah si pelakunya (musisi) dan si penikmat (pendengar) adalah satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan dengan jarak sebuah panggung yang besar. Dan itu di buktikan oleh acara 'summer is over' ini, dimana tidak ada panggung diantara si band dan penontonnya. semuanya berbaur menyayikan lagu yang sama, menikmatinya, berjingkrak mengikuti riuh rendah ketukan drum dan bunyi gitar yang kadang meraung galak atau juga lembut mengalun diiringi dengan anggukan kepala yang naik turun menikmati musiknya.
Ini seperti sebuah pesta para pecinta musik cutting edge/indie di tengah kejenuhan mendengarkan musik mainstreme yang terlalu gampang untuk bisa di akses lewat televisi atau banyaknya media lainnya yang mendominasi itu. Beruntung saya bisa menyaksikan langsung band2 hebat ini perform. Semua tentang pelepasan. pelepasan tentang kejenuhan, tentang rutinitas yang membosankan. Dan hal lainnya yang pada malam itu sengaja di lupakan untuk bisa bersenang-senang dengan musik yang dimainkan.
Dari mulai post rock, brithpop, indierock, sampai indiepop semuanya sama-sama menyajikan tentang sebuah suguhan penawar rasa jenuh akan typical. FUN, itu sih intinya. Beberapa kali sering bermasalah dengan sound dan equipment-nya, tapi ya ga masalah selama ketukan drum masih bisa membunyikan beat yang enak buat berjingkrak semuanya masih bisa di tolerir. hehe.
Tamankota
Pagi Mentari
Common people Jogja
Terakhir yang ingin saya di tulis disini adalah, dengan di undangnya 2 band bandung pagi mentari dan tamankota menandakan sudah tidak ada masalah lagi antara scene musik jogja dan bandung setelah era-nya sheila on 7 yang di cekal tidak boleh main di bandung. hehe.
Jadi sudahlah jangan ada 'gap' diantar kita. 'Music for unite', apapun pergerakannya, selama masih bisa menyajikan arti musik dalam arti sebenarnya bermusik for fun dan sebagai sarana pemersatu, baiknya harus kita support.
Thanks jogja, common people, scene indie jogja, dan siapapun yang masih percaya scene bawah tanah ini suatu saat akan muncul juga ke permukaan dan memberitahu industri jika ia harus di bangunkan di tidur panjangya selama ini.
SUPPORT..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar