Satu, dua, ti…
Lalu diulangi lagi, satu, dua, ti…
kenapa ya? biasanya aku dengan mudah mengeja satu sampai lima, tujuh, bahkan sepuluh. Ada apa dengan ti…tuhkan masih susah menyebutkannya. Menuliskannya sama susahnya dengan mengartikannya. Apa maksud dari dia memberi aku nama ti… (masih susah menyebutkannya). Tadinya aku pikir nista, maja, utama yang berarti…
Sengaja tak ku isi biar dia mengartikannya. Gantian aku yang mengajaknya untuk menerka.
Tapi ti…apa ya artinya? mungkin penggambaran aku, dia, dan Tuhan yang mempertemukan kita dalam banyaknya kata yang saling kita lontarkan dalam diam dan larut malam.
Tiga, Tiga, Tiga. Ah akhirnya aku berhasil mengeja Tiga
tapi apa ya Tiga?
…….bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar