Mengawali semuanya di
pagi hari sekitar jam delapan lebih dikit lah. Saya terbangun dan tersadar jika
hari ini adalah recording tamankota (part 1) atau lebih tepatnya recording untuk
tracking drum oleh sodara Rega selaku drumer dari tamankota.
Sepiring nasi goreng
berdua yang disiapkan untuk amunisi saya dan ebbie sebagai asupan energi,
karena hari ini akan jadi hari yang melelahkan dengan melakukan perjalanan
lumayan panjang dari bandung timur ke bandung selatan untuk rekaman.
Sedangkan si drumernya sendiri memberi asupan energi untuk dirinya dengan se-onggok cakue yang dikasih saos (entahlah saos apa). Kiranya cukup bagi dia se-onggok cakue itu sebagai doping dia bermain drum.
Maka setelahnya dua
batang rokok dan segelas kopi jadi harapan terakhir kami untuk bisa menunjang
kondisi badan kami yang dicurigai akan sangat lelah nantinya.
Beres semua persiapan soal urusan perut, maka kami bersiap melakukan perjalanan ke studio rekaman itu. ……………………………
Maceeeeeet. F**k.
Beginilah keadaan kota urban dimanapun, selalu berurusan dengan kemacetan yang
dipenuhi dengan orang-orang yang hampir ga punya toleransi antar umat
berkendaraan. Bayangkan saja, satu orang satu mobil. Kalikan dengan 10 mobil
tiap 10 meter. Sungguh satu orang satu mobil itu bisa dikategorikan sebagai
sekumpulan orang egois yang ah udahlah sucks pokoknya.
Menghabiskan satu jam
setengah dalam perjalanan menuju studio rekaman (sudah termasuk ebbie yang
ditilang polisi dan rantai motornya bermasalah).
Namun akhirnya kita sampai
juga di studio rekaman. Tanpa banyak babibu langsung saja masing-masing
personil mengambil posisi seperti seharusnya dia diposisikan (aneh ga sih
bahasanya).
Ebbie langsung menyambar gitar sebagai step pertama untuk rekaman, yaitu membuat guide untuk lagu-lagu yang akan direkam.
"Pekerjaan mulia" megangin mic
Kita menyelesaikan lima
lagu dalam waktu 2 jam kurang dikit. Kenapa ngebut? Karena budget yang tidak
bersahabat. Jadi ya kita cuma ambil waktu segitu. Irit tapi tanpa menghilangkan
esensi dari musiknya itu sendri. Naon atuh, yu.
Tapi ya begitulah kita.
Keadaan, kondisi, sampai keuangan seperti apapun cekaknya kita, keinginan
berkarya mah ga pernah putus dan kita juga ga mau kalah sama keadaan.
SEMANGAAAT!! Wahai orang-orang berduit yang dilengkapi fasilitas yang memadai
kalian haruslah malu dengan kami yang cekak ini jika kalian tidak berkarya
apapun. Ingat itu!!!
tampak belakang, om joy sang operator sekaligus pemilik studio
Beres sudah sesi tracking drum. Maka kami pun melanjutkan perjalanan ke kostan jamil untuk latihan di studio deket kostannya sebagai persiapan manggung buat nanti akhir april.
Nah malamnya giliran
jamil yang bertugas ngemixing hasil tracking yang tadi siang itu (track drum
ega).
Albumnya sendiri rencananya akan dirilis sekitar bulan juni (kalo ga ngaret itu juga. Atau ya paling akhir tahun lah), namun sebelumnya tamankota bakal ngelepas single di bulan mei mendatang. Semoga semuanya berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan dan ga ada kendala apapun. Amin. Doakan kita ya temankita (sebutan untuk fans tamankota) hahahaha geuleuuuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar