Jumat, 12 April 2013

RECORDING TAMANKOTA (PART 1)

Mengawali semuanya di pagi hari sekitar jam delapan lebih dikit lah. Saya terbangun dan tersadar jika hari ini adalah recording tamankota (part 1) atau lebih tepatnya recording untuk tracking drum oleh sodara Rega selaku drumer dari tamankota.

Sepiring nasi goreng berdua yang disiapkan untuk amunisi saya dan ebbie sebagai asupan energi, karena hari ini akan jadi hari yang melelahkan dengan melakukan perjalanan lumayan panjang dari bandung timur ke bandung selatan untuk rekaman. 


Sedangkan si drumernya sendiri memberi asupan energi untuk dirinya dengan se-onggok cakue yang dikasih saos (entahlah saos apa). Kiranya cukup bagi dia se-onggok cakue itu sebagai doping dia bermain drum.


Maka setelahnya dua batang rokok dan segelas kopi jadi harapan terakhir kami untuk bisa menunjang kondisi badan kami yang dicurigai akan sangat lelah nantinya. 



Beres semua persiapan soal urusan perut, maka kami bersiap melakukan perjalanan ke studio rekaman itu. ……………………………

Maceeeeeet. F**k. Beginilah keadaan kota urban dimanapun, selalu berurusan dengan kemacetan yang dipenuhi dengan orang-orang yang hampir ga punya toleransi antar umat berkendaraan. Bayangkan saja, satu orang satu mobil. Kalikan dengan 10 mobil tiap 10 meter. Sungguh satu orang satu mobil itu bisa dikategorikan sebagai sekumpulan orang egois yang ah udahlah sucks pokoknya.

Menghabiskan satu jam setengah dalam perjalanan menuju studio rekaman (sudah termasuk ebbie yang ditilang polisi dan rantai motornya bermasalah).

Namun akhirnya kita sampai juga di studio rekaman. Tanpa banyak babibu langsung saja masing-masing personil mengambil posisi seperti seharusnya dia diposisikan (aneh ga sih bahasanya).

Ebbie langsung menyambar gitar sebagai step pertama untuk rekaman, yaitu membuat guide untuk lagu-lagu yang akan direkam. 


Sedangkan saya mendapat pekerjaan paling mulia. Yaitu seperti berikut ini. 

"Pekerjaan mulia" megangin mic

Inilah penampakan sodara rega  ketika melakukan rekaman drum untuk lagu-lagu tamankota.


Kita menyelesaikan lima lagu dalam waktu 2 jam kurang dikit. Kenapa ngebut? Karena budget yang tidak bersahabat. Jadi ya kita cuma ambil waktu segitu. Irit tapi tanpa menghilangkan esensi dari musiknya itu sendri. Naon atuh, yu.

Tapi ya begitulah kita. Keadaan, kondisi, sampai keuangan seperti apapun cekaknya kita, keinginan berkarya mah ga pernah putus dan kita juga ga mau kalah sama keadaan. SEMANGAAAT!! Wahai orang-orang berduit yang dilengkapi fasilitas yang memadai kalian haruslah malu dengan kami yang cekak ini jika kalian tidak berkarya apapun. Ingat itu!!!

tampak belakang, om joy sang operator sekaligus pemilik studio

Beres sudah sesi tracking drum. Maka kami pun melanjutkan perjalanan ke kostan jamil untuk latihan di studio deket kostannya sebagai persiapan manggung buat nanti akhir april.

Nah malamnya giliran jamil yang bertugas ngemixing hasil tracking yang tadi siang itu (track drum ega).


Albumnya sendiri rencananya akan dirilis sekitar bulan juni (kalo ga ngaret itu juga. Atau ya paling akhir tahun lah), namun sebelumnya tamankota bakal ngelepas single di bulan mei mendatang. Semoga semuanya berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan dan ga ada kendala apapun. Amin. Doakan kita ya temankita (sebutan untuk fans tamankota) hahahaha geuleuuuh



Graciaz Brigh  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar