botol yang berdenting diatas genting. ada apa diatas ujar si kucing yang waktu itu lupa mengeong. ih manza deh kamu kucing
Ferry Firmansyah
terdengar suara sayup riuh..didalam kresek yang jatuh..hmm kukira awalnya itu botol ternyata mie ayam yang dibawa pulang...harus aku apakan perasaan kecewa ini?..hmm sepertinya harus kumakan
Wenky
terhanyut dalam perasaan lewat sepotong pesan dalam botol. pesan berisikan "pah jemuran jangan pula diangkat". jangan sampe telat ngangkat kaya waktu papa dengan selingkuhan papa yang spg yakult itu.
Ferry Firmansyah
sebling kata papah,,yang lupa botolnya bekas "dipake"..dibotolnya tertulis minuman beralkohol tapi wanginya wangi bengkoang.
Wenky
wangi yang sulit dilukiskan seperti halnya botol tanpa imbuhan tol yang mematahkan struktur berbahasa ala pramoedya. ah apalah itu, bukankah botol dengan bot lebih baik dibanding botol dengan til.
Ferry Firmansyah
adakalanya hidup memang segitunya.. ya cukup tau aja kalo botol itu kaca,,ga usah dipecahin..kamu kan bukan cinta atau rangga..bosan aku dengan penat
Wenky
penat sehabis mempersilakan waktu berputar condong ke kiri, seperti sebuah botol a simetris dalam derap langkah tentara merah.
Ferry Firmansyah
sekarang maenannya udah tentara-tentaraan dulu maennya dokter-dokteran..hmm kasar!
Wenky
letakan itu senjata ujar seorang komandan. maaf pak komandan letakan disini tidak dengan aksen batak kan? mana mungkin meletekan senjata ketika botol masih terasa begitu hakiki dengan rasa bengkoang yang aduhai
Ferry Firmansyah
LETAKAN BOTOL?? hah serius,, letakan itu dalam bahasa sunda berarti menjilat..lantas haruskah aku jilat botol? perasaan apa ini?..sampai aku merasa sedang dilecehkan..tuan sepertinya perlu banyak belajar tentang biologi..bahwasanya botol dan manusia tidak menciptakan apa-apa selain konyol
Wenky
bahwasannya mesti berhati-hati dengan kata konyol jika anda tidak ingin dicap sebagai seorang feminis. kepeleset dikit jadinya huru hara dalam hura hura invasi barbars waktu itu. ketika sang vokalis berdarah-darah terkena botol minuman lokal dengan cita rasa espanyola.
Ferry Firmansyah
seandainya aku tau kala itu betapa barbars nya dia, mungkin aku tak melayangkan jabat tangan yang berujung adu botol..dia memang begitu adanya tapi dibalik darah yang mengalir ada hasrat berbisnis yang kuat.
Wenky
bentar dulu saudara. apa anda bisa menjamin kata kuat itu bisa berartian lebih kuat dari obat kuat asheng yang aku lihat didepan kampus seni itu. sudah habis lima botol aku tenggak obat kuat itu. tapi ya gitu melempem. sebel.
Edi Kandhani Rosha
Asheng?. Brengsek dia. Toko obat kuat abal-abal. Harusnya obat kuat itu hanya di minum obatnya saja. Tapi ibi tidak, terlihat di petunjuk penggunaan, kalau obat ini ingin manjur. Maka makan dan habiskan dengan botolnya. Botolnya harus di kunyah dalam 39X kunyah-an. Hey asheng.... Kau kira aku kuda lumping?.
Wenky
kuda lumping yang terisolir dari hiruk pikuk belantara yang sepertinya terlalu kejam untuknya. seperti kamuflase menguyah botol dalam sebuah pertunjukan. dibalik ketakutannya akan dunia dalam berita
Edi Kandhani Rosha
Ketakutan yang sama datang dari pak ustadz, yang tiba-tiba datang lalu marah-marah dan menyuruh pertunjukan kuda lumping ini bubar.
Hey.... Bubar kalian ini Bid'ah. Sambil menenteng botol sirup ABC yang siap ia lempar ke kerumunan pertunjukan kuda lumping itu.
Wenky
ABC. mengeja aksara rasa laksa dalam resah yang mendesah bagai ilalang yang basah. butiran yang mengembun dalam botol pecah, yang seakan sunyi baginya tak nampak. menjadi desiran rindu yang mendayu merayu, "sini bang neng bukain botolnya"
Edi Kandhani Rosha
Maaf neng botol abang bukan botol murahan. Tak bisa dibuka oleh sembarang wanita. Apalagi wanita yang bukan muhrim sepertimu. Abang sadar kau tidak sabar ingin membuka botol abang ini. Tapi pliss neng, kasih abang waktu. Waktu untuk bisa menjadikan botol ini halal bagimu.
Wenky
halal haram adalah perihal klasik yang menelisik pasir yang berbisik. sampai pada satu titik kita akhirnya terpejam dalam hening. hanya terdengar botol beradu dari perayaan memandang bulan sampai bosan.
Edi Kandhani Rosha
Halal haram adalah masalah yang sangat prinsipil bagiku. Seperti halnya cinta yang tak mau ketinggalan nonton PAS band bersama teman-temannya. Dan tega meninggalkan rangga sendiri di toko buku loak di kwitang. Terserah kalau rangga menganggap itu hal yang tidak prinsipil. Tapi bagiku itu hal yang sangat prinsipil. Seperti halnya botol yang di isi pasir, lalu di kocok-kocok oleh anak kecil lalu berbunyi srek...kesrek...srek...kesrek.
Ferry Firmansyah
geus gandeng anyyiiinngg,,aing rek syareee.. ucap si tuan sam di daerah kwitang sambil megang botol yang airnya tumpah ke celananya sendiri..
Edi Kandhani Rosha
Biar aku cuci celanamu tuan sam. Aku tak bermaksud membuatmu semakin terkikis, terluka perasaan oleh semua ucapanku. Maafkanlah semua atas semua omong kosong botolku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar