Beberapa waktu lalu, atas nama iseng dan waktu luang, saya menemukan kesenangan sederhana kala menemukan situs Suno.ai. lewat situs berbasis Ai tersebut saya mulai ngubek-ngubek lagi tulisan-tulisan lama saya untuk kemudian dijadikan lirik lagu. Hasilnya lumayan menyenangkan, karena si Suno ini bisa menghasilkan lagu-lagu yang buat saya pribadi seru. Atas nama hiburan menyenangkan diri sendiri, saya cukup banyak ‘membuat’ lagu lewat situs itu. Seru!
Keseruan tersebut kemudian
datang lagi belakangan ini lewat tren Ghibli. Hampir semua orang di sosial
media menggubah fotonya dengan gaya kartun ala studio Ghibli. Ini menimbulkan
pro dan kontra, karena dari pihak studio Ghibli-nya sendiri menolak jika IP
mereka kemudian dijadikan generator oleh Ai (atau dalam hal ini, ChatGPT). Tapi
yang juga menarik dari ini, kemudian saya menemukan gaya visual lain selain
kartun ala Ghibli. Lego. Ya, dengan hanya menuliskan perintah/prompter membuat
visual ala lego, voila semua foto-foto yang kita unggah kemudian berubah bentuk
menjadi lego.
Saya kemudian kepikiran untuk mengunggah foto-foto/arsip liputan saya selama ini. Mulai menulis artikel sejak 2012 lalu, beberapa kali dalam kesempatan meliput acara saya juga kadang dipercaya menjadi fotografer. Foto-foto tersebut ternyata masih ada, dan balik lagi, atas nama iseng dan waktu luang selama libur lebaran, saya kemudian mulai mengumpulkan foto-foto tersebut untuk dijadikan visual gaya lego.
Ada beberapa fase selama saya menjadi jurnalis, dari mulai era media Gigsplay & Kanaltigapuluh (2012-2017), lalu DCDC (2017-2023), sampai akhirnya era sekarang, ketika saya dipercaya mengurusi media ITB Press. Berikut foto-fotonya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar