Rabu, 09 April 2025

EVERYONE TURNS INTO LEGO

Beberapa waktu lalu, atas nama iseng dan waktu luang, saya menemukan kesenangan sederhana kala menemukan situs Suno.ai. lewat situs berbasis Ai tersebut saya mulai ngubek-ngubek lagi tulisan-tulisan lama saya untuk kemudian dijadikan lirik lagu. Hasilnya lumayan menyenangkan, karena si Suno ini bisa menghasilkan lagu-lagu yang buat saya pribadi seru. Atas nama hiburan menyenangkan diri sendiri, saya cukup banyak ‘membuat’ lagu lewat situs itu. Seru!

Keseruan tersebut kemudian datang lagi belakangan ini lewat tren Ghibli. Hampir semua orang di sosial media menggubah fotonya dengan gaya kartun ala studio Ghibli. Ini menimbulkan pro dan kontra, karena dari pihak studio Ghibli-nya sendiri menolak jika IP mereka kemudian dijadikan generator oleh Ai (atau dalam hal ini, ChatGPT). Tapi yang juga menarik dari ini, kemudian saya menemukan gaya visual lain selain kartun ala Ghibli. Lego. Ya, dengan hanya menuliskan perintah/prompter membuat visual ala lego, voila semua foto-foto yang kita unggah kemudian berubah bentuk menjadi lego.

Saya kemudian kepikiran untuk mengunggah foto-foto/arsip liputan saya selama ini. Mulai menulis artikel sejak 2012 lalu, beberapa kali dalam kesempatan meliput acara saya juga kadang dipercaya menjadi fotografer. Foto-foto tersebut ternyata masih ada, dan balik lagi, atas nama iseng dan waktu luang selama libur lebaran, saya kemudian mulai mengumpulkan foto-foto tersebut untuk dijadikan visual gaya lego.

Menjadi petugas di ticket box untuk event DCDC
Berpose bersama Themilo
Mode admin instagram

Ada beberapa fase selama saya menjadi jurnalis, dari mulai era media Gigsplay & Kanaltigapuluh (2012-2017), lalu DCDC (2017-2023), sampai akhirnya era sekarang, ketika saya dipercaya mengurusi media ITB Press. Berikut foto-fotonya.

Perihal tren mengubah foto menjadi berbagai gaya visual, ini memang memicu pro dan kontra. Namun, menurut pendapat saya, selama tujuannya untuk hiburan semata dan bukan untuk kepentingan komersial, saya rasa hal tersebut masih dapat diterima. Meski demikian, kita tidak dapat menjamin bahwa teknologi AI ini tidak akan disalahgunakan oleh banyak orang. Oleh karena itu, bijaklah dalam mengambil langkah, karena setiap tindakan selalu memiliki konsekuensi, ya, aseeek.

Bonus beberapa artwork yang pernah saya buat sekitar tahun 2010an, yang kemudian digubah menjadi gaya visual lego. (artwork asli bisa dilihat di sini)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar