Kamis, 05 Agustus 2010

Negeri Bla Bla Bla

Aku tidak suka siang, karena siang adalah saat dimana mau tidak mau, suka tidak suka, aku harus berada disekitar orang-orang yang aku tidak suka. Dan jika sudah seperti itu biasanya aku akan berperan sebagai pohon, batu, atau apapun yang penting aku tidak terlihat seperti seseorang, karena aku tidak ingin disapa ataupun berbicara.

Kenapa aku seperti itu? mungkin kadar ke kanak-kanakan aku tidak pernah bisa hilang (sampai saat ini aku masih berpikir jika aku adalah Power Ranger), sehingga aku beranggapan menjadi besar (tua dengan segala macam tuntutan) itu tidak menyenangkan. Aku selalu ingin bermain, tertawa, dan tanpa beban. Tidak dengan tuntutan dan bla bla bla lainnya yang diharuskan, dan kenapa harus?

Gitar dipojokan kamar masih tergeletak begitu saja, belum aku apa-apakan. Aku menunggu saat ‘piknik alam bawah sadar’ itu datang.. “hhmmm buat gitar dipojokan sana tunggu ya, sampai ketemu di negeri Bla Bla Bla versi aku”..

Akhirnya malam pun tiba. Acara di televisi tidak mampu menahanku untuk tidak memejamkan mata, karena berada di negeri Bla Bla Bla itu lebih menyenangkan daripada suguhan monoton tentang kepura-puraan dalam layar kaca.

Dan zzzz..aku sedang dalam perjalanan ke Negeri Bla Bla Bla.

Ketika tiba disana, aku disambut pasukan kodok weleh-weleh yang mempersilahkan aku masuk ke Negeri Bla Bla Bla. Gitar yang sempet aku acuhkan di dunia orang tuaku, aku temui lagi disini. Tapi kali ini dengan tangan dan mulut yang bisa berbicara. Lalu ia meminta aku untuk memainkannya. Maka dimulailah aku dan gitar itu berduet maut, yang membuat Slash terlihat tolol jika dibandingkan.

Begitulah sedikit penggambaranku dalam menjalani hari-hariku. Sedikit membosankan di siang hari dan menyenangkan di malam hari, dengan gitar, nyanyian sumbang, silly dance, and ‘the stupid thing i love’.
Aku tidak menyalahkan waktu ataupun suatu keadaan yang mengharuskanku berada dalam sebuah kehidupan yang ‘sialnya’ membosankan itu. Aku hanya tidak suka cara orang mengartikan hidup, dan aku sudah terlalu cape berbicara dengan kalimat yang tidak ingin aku bicarakan, senyum palsu, dan hahahehe yang membingungkan.

Tapi jika misalnya aku boleh meminta, aku ingin meminta ibu untuk tidak membangunkan aku di pagi harinya, karena aku tidak ingin kembali kesini. Aku ingin seterusnya di Negeri Bla Bla Bla, sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar