Rabu, 16 April 2014

CERMIN BULAN APRIL


Tanpa
13 April 2014 at 21:20

Mimpi menjadi menyenangkan bagi siapapun yang lari dari kenyataan. Dari dunia yang tanpa negara, atau musik tanpa punggawa dibaliknya. Dimana adu argumen jadi terlalu bising untuk dibungkam dengan satu angguk senyum. Seperti halnya mata kita yang bertemu dibalik buku di perpustakaan waktu itu. Mungkin kamu sudah lupa. Tapi sampai saat ini aku masih menyimpannya. Tanpa ampun kamu menyesaki setiap sudut aku berpikir. Tanpa celah sampai akhirnya aku tidur karena lelah.

Sudahi Saja Jika Sudah
14 April 2014 at 04:59

Aku lelah dengan pikiranku yang tak pernah lelah. Menggambarkan apapun yang diingatnya, untuk kemudian ditampilkan sebagai ilusi harakiri pasca polemik dalam mimpi. Mematikan hari ini dengan hari sebelumnya. Seharusnya bisa bergumam tentang esok hari. Tapi nyatanya ditiap apa yang kulihat gelap dan terpatahkan dengan anjuran jangan berharap lebih. Lalu akhirnya menjadi skeptis adalah perilaku telak persembahan memoar pahit dalam pikiran. Bising. Sangat bising. Tapi untuk meredamnya, tak jua sampai kuberpikir kesana.

512
14 April 2014 at 08:41

Apa daya aku bergumam, berujar atau mematahkan harafiah tentang peran yang kumainkan. Apalagi tentangmu. Terserah saja jika ingin jadi serupa bipolar pada perasaan yang memudar, dan bergunjing dengan keadaan sekitar. Kau hendak memaki pun terserah saja.

Diantara kita tak ada yang tak hina, maka siapa kita yang menolak untuk dihardik sebuah dogma dalam tafsir usang abad ke belakang. Tapi tunggu sebentar sampai hening. Sampai diantara kita mati dimakan anjing. Sampai diantara kita jadi bagian dari kotorannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar