Jumat, 19 September 2025, Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menggelar Cirebon Festival (Cifest) 2025 di ITB Kampus Cirebon. Festival tahunan yang sudah berlangsung sejak 2023 ini menjadi salah satu momen penting dalam kalender akademik ITB, khususnya bagi mahasiswa tingkat dua yang baru saja menyelesaikan Tahap Persiapan Bersama (TPB) di Jatinangor dan melanjutkan studi mereka di Kampus Cirebon. Tahun ini, Cifest kembali hadir dengan rangkaian kegiatan yang padat, meriah, dan sarat makna kebersamaan.
Kegiatan dimulai sejak pagi dengan prosesi penanaman pohon beringin di area kampus. Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., memimpin langsung penanaman, didampingi jajaran pimpinan ITB. Penanaman ini bukan sekadar acara simbolis, melainkan juga pengingat sejarah panjang berdirinya ITB. Pada 4 Juli 1919, empat pohon beringin ditanam di Ganesha oleh empat orang gadis sebagai tanda dimulainya pembangunan Technische Hoogeschool te Bandoeng, cikal bakal Institut Teknologi Bandung. Tradisi ini kini dihidupkan kembali di Kampus Cirebon sebagai simbol keberlanjutan dan harapan baru.
Selepas rapat dan salat Jumat, acara Cifest 2025 resmi dibuka di Gedung Multifungsi B, ITB Kampus Cirebon . Dalam kesempatan ini, Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menyampaikan pidato yang memberikan warna tersendiri dalam pembukaan Cifest. Ia tidak hanya menekankan pentingnya Cifest sebagai ajang penguatan identitas mahasiswa ITB di Kampus Cirebon, tetapi juga mengajak hadirin untuk melihat perjalanan mahasiswa ITB dari masa ke masa. Dalam pidatonya, beliau menggambarkan bagaimana mahasiswa ITB di era Ir. Soekarno dikenal sebagai pionir perjuangan dan kebangsaan, sementara pada era B.J. Habibie mahasiswa ITB menjadi simbol kejayaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengangkat nama Indonesia di kancah internasional. Kini, mahasiswa ITB hari ini, termasuk yang berada di Kampus Cirebon, menghadapi tantangan baru di era digital, kolaborasi global, dan keberlanjutan, namun tetap membawa semangat yang sama: menjadi agen perubahan bagi bangsa.
Tidak kalah menarik, lomba yel-yel antar fakultas menambah keriuhan suasana. Dengan penuh semangat, kelompok mahasiswa dari berbagai fakultas menampilkan yel-yel kreatif mereka, memadukan gerakan kompak, teriakan penuh energi, dan semangat kebersamaan. Lomba ini menjadi salah satu titik sorotan acara karena menghadirkan suasana kompetitif yang tetap hangat dan menghibur.
Partisipasi ITB Press juga memberikan warna tersendiri dalam Cifest 2025. Melalui stan resmi yang disiapkan di area festival, ITB Press menghadirkan official merchandise ITB yang bisa didapatkan oleh mahasiswa, dosen, maupun tamu undangan. Kehadiran merchandise resmi ini bukan hanya menjadi kenang-kenangan, tetapi juga simbol kebanggaan sebagai bagian dari keluarga besar ITB. Banyak mahasiswa yang tampak antusias membeli merchandise untuk melengkapi pengalaman mereka di acara ini.
Seiring berjalannya waktu, Cifest 2025 tidak hanya meninggalkan kesan sebagai festival formal, tetapi juga sebagai ajang yang menghadirkan semangat kebersamaan dan kreativitas mahasiswa, mulai dari penampilan band mahasiswa yang penuh energi, pengenalan UKM, lomba yel-yel, hingga momen unik rektor bernyanyi bersama mahasiswa, semuanya berpadu menjadi satu rangkaian yang menegaskan identitas ITB Kampus Cirebon sebagai rumah baru yang penuh harapan. Dengan semangat “New Home, New Hope,” Cifest 2025 menjadi bukti bahwa ITB Kampus Cirebon bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang tumbuh, berkarya, dan berjejaring bagi seluruh sivitas akademika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar