Kamis, 03 Mei 2012

Menangkap Makna Yang Menghardik Dari Lagu Koil

Koil sebagaimana kita kenal adalah sebuah band industrial rock yang sudah cukup lama me-langlangbuana di industri musik tanah air dari dekade 90an sampai sekarang. Dari mulai ketika jamannya mereka masih di bawah tanah sampai pada akhirnya mereka bisa menembus mainstream atau musik arus utama di Indonesia.

Diantara sekian banyak kehebatan band ini. Ada satu yang menjadi senjata andalan, atau menjadi ciri khas Koil. Koil selalu bisa membuat lirik lagu yang mempropaganda, memprovokasi, dan seperti mensabdakan sesuatu (kalaupun harus dibilang seperti itu). Lirik lagunya sendiri kebanyakan bertema gelap dari sudut pandang yang sedikit skpetis, sinis, namun realistis yang menggambarkan sisi dari hidup yang ternyata tidak seindah dalam dongeng. Lirik lagunya lugas bercerita tentang banyaknya kebohongan yang kadung terparadigmakan benar. Koil seakan muak dengan semua cerita indah pengantar sebelum tidur yang seolah itu benar adanya.

Koil berusaha berbicara jika ada yang salah dengan cara pandang banyak orang oleh banyakanya kamuflase yang menutupi busuk yang sebenarnya. Simak saja lagu-lagu mereka seperti ‘Nyanyikan Lagu Perang, Kenyataan Dalam Dunia Fantasi, Aku Rindu, dan banyak lagi lagu-lagunya yang bernada satir yang menghardik sebuah citra yang tergambar indah dengan dadah dadah sang pemimpin, yang entah sadar atau tidak jika ada yang salah dengan negara ini.

Otong adalah orang yang paling bertanggung jawab di setiap penulisan lirik lagu Koil. Dan mungkin banyak diantara kita tau seperti apa sosok Otong itu. Dia seorang yang mungkin paling realistis yang pernah ada. Ketika banyak yang menghujat Koil karena terlalu ‘jualan’, dia dengan entengnya menjawab jika idealismenya adalah membuat band ini tetap hidup, baik itu dengan cara ‘jualan’ atau apapun, yang penting band ini bisa jalan dan mungkin bisa terus mempropaganda.

Sedangkan dengan lirik yang dibuatnya. Hampir kesemuanya bernada sinis menghardik, yang dinyanyikannya dengan lugas. Di lagu Nyanyikan Lagu Perang contohnya, Koil bercerita jika “masih ada cara untuk bersenang-senang, untuk mencari uang, badai pasti datang kita tak akan menang, kenapa harus bimbang”.
Di lagu ini Koil menyikapi jika hidup sejatinya memang susah dan penuh perjuangan, namun dibalik semua masalah itu selalu ada cara untuk menyelesaikannya dengan cara yang kita pilih dan kita suka, lalu ketika nasib buruk menimpa terima saja karena pada dasarnya semua adalah siklus baik buruk, senang sedih, dan lainnya (badai pasti datang kita tak akan menang kenapa harus bimbang).

Juga sama halnya dengan lagu Kenyataan Dalam Dunia Fantasi, yang bercerita tentang sebuah negara yang kita cintai ini lengkap dengan ‘aktor’ yang seolah menulis sejarah kebohongan tentang bangsa ini (merasa benar-benar pintar memasyarakatkan kebodohan ini). Dengan tegas Koil mengatakan jika mereka bukan bagian dari sejarah yang ditulis tentang sejarah kebohongan yang terlalu banyak pencitraan sehingga membuat muak itu. Sebuah nilai nasionalisme yang dipertanyakan dengan sinis oleh Koil “Apa yang kita bela, apa yang kita tulis untuk negara ini”

Kesinisan dari sudut pandang Koil ini adalah realita yang sebenarnya. Mereka menghardik, menertawakan betapa banyaknya kelucuan yang dipertontonkan para pahlawan kesiangan yang kebetulan punya kuasa disini. Atau bagaimana ketika Koil menertawakan drama picisan lewat sebuah lagu ‘Aku Rindu’. Meminta belas kasihan akan hati yang rapuh, skeptis akan musik hingar bingar yang dipilih Koil sebagai passion-nya dalam bermusik, atau bagaimana ketika Koil menyoroti bagian lirik yang mudah dicerna dan mudah terlupakan, yang adalah merupakan sebuah tema lagu yang banyak dipilih para pelaku musik ‘mainstream’ tentang mengiba dalam layar kaca, dengan lirik yang mudah dicerna dan mudah dilupakan

“aku berusaha membuat lagu-lagu cinta yang mudah dicerna dan mudah terlupakan”, dinyanyikan dengan penuh kesinisan seorang Otong dengan lirik satir tersebut.

Koil adalah satu dari beberapa band lokal yang berani bercerita jika memang ada yang salah dengan pola pikir kebanyakan orang disini. Semua hal yang kadung tercitrakan baik, dimentahkan oleh Koil. Namun dibalik semua itu Koil adalah Koil. Sebuah band yang mengawali era ketika band bawah tanahpun pada akhirnya bisa dilirik dan menembus mainstream, dengan tanpa menghilangkan esensi dari band-nya. Meskipun cara yang dipilih Koil kadang masih banyak juga yang menghujat karena dinilai terlalu ‘jualan’, tapi Koil sepertinya tau jika harus ada banyak orang yang mendengarkan lagunya, agar banyak orang lebih terbuka tentang busuknya realita dan membuka mata untuk membenahinya. Membenahi pola pikirnya lebih tepatnya.

Bisa dibaca juga di MusicBandung



Tidak ada komentar:

Posting Komentar