Minggu, 17 September 2017

BIP BOP LAMARAN

Bahwasannya waktu itu tak bisa diulang. Maka berterima kasihlah pada siapapun yang menciptakan teknologi kamera. Sehingga untuk beberapa saat waktu itu berhenti seiring jepretan kamera yang beraksi menangkap gambar, untuk disimpan, atau dipandangi siang dan malam. Atau mungkin untuk waktu sepuluh tahun dari sekarang yang akan jadi kenangan. 

Lalu tersebutlah sebuah kisah dua anak manusia jatuh cinta. Sekitar tiga tahun lamanya. Setelah jatuh bangun dengan drama dan problematika semiotika kisah cinta tak karu-karuan. Maka deretan foto berikut, adalah perpanjangan budaya, norma, yang oleh karenanya percintaan tidak menjadi sama seperti hewan. Karena ada adab, ada aturan, meskipun hasrat sudah diubun-ubun kepala, tapi norma mengharuskan ini menjadi sakral dan sopan. Kita namakan saja ini cinta ketimur-timuran, yang tidak bisa sembarangan berciuman di jalanan. Ada proses yang harus ditempuh seperti proses lamaran, sampai pernikahan. Dua orang ini sedang berbahagia hari itu. Sedang takjub akan kebaikan Tuhannya. Sedang jatuh cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar