Home
Kolase warna romansa digital layar datar yang tertangkap kamera. Seperti sebelumnya, ketika kamera menangkap momen diwaktu yang berpihak pada dua orang yang sedang jatuh cinta, dan ingin mengabadikannya dengan membekukan waktu, agar sepuluh atau dua puluh tahun dari sekarang momen itu masih bisa ditatap, dengan binar mata yang sama-sama menyiratkan rasa cinta dalam porsi yang pas. Tidak berlebihan dalam drama picisan abad pertengahan. Biar saja itu menjadi sebuah dongeng penuh lara dalam nina bobo remaja yang baru mengenal cinta.
Aku dan kamu tidak seperti itu, tapi kita adalah dua orang yang menunggu sekian tahun sampai akhirnya dipertemukan dalam kompromi sebuah hubungan. Nyatanya kita tidak selamanya sejalan dan seirama. Beberapa kali kita menyerah dan hampir kalah. Namun untungnya kita berdua sama-sama keras kepala untuk ingin tetap bersama. Sampai nanti, sampai kita sama-sama kesulitan mengeja nama kita. Sampai raga kita tidak lagi bisa memberi kehangatan dalam pelukan. Sampai salah satu dari kita lebih dulu pulang. Aku atau kamu, kita tidak tahu. Yang jelas saat ini kita belum ingin pulang, karena kita memulai saja belum.
Jika saja bisa lebih dari sekedar asumsi, atau tidak sekedar jadi selayang menerawang jalan yang harus kita tapaki, semoga kita benar-benar berjalan dengan kerikil yang kita injak dengan kaki telanjang, dan menggenggam pasir yang berjatuhan diantara celah tangan kita.
Semoga dan amin.
D.O.P @satu.kamera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar