Sabtu, 9 September 2023 alias 9 9 03, disaat semua orang berlomba berburu diskon di marketplace, saya memberanikan diri menggelar Book Talk Novel Gala & Elora bareng Pure Saturday dan Bagi Kopi. Ini merupakan kali kedua Book Talk atau bedah buku Gala & Elora digelar bareng Bagi Kopi, setelah sebelumnya kita menggelarnya di Bagi Kopi Kiara Artha.
Bertempat di Bagi Kopi Buah Batu
yang lokasinya sering saya lewatin selepas pulang kerja, gelaran kali ini juga
melibatkan nama Idhar Resmadi sebagai moderator. Nama Idhar sendiri tentu tidak
asing dan cukup erat dikaitkan dengan Pure Saturday, mengingat bukunya juga
berhubungan erat dengan Pure Saturday. Yup, Idhar merupakan penulis buku
biografi Pure Saturday berjudul “Based On a True Story: Pure Saturday” yang dia
rilis sepuluh tahun lalu. Saya termasuk salah satu pembelinya saat itu, lengkap
dengan momen konser 19 tahun Pure Saturday yang digelar di Dago Tea House tahun
2013 lalu.
Sebelum acara dimulai saya dan
Idhar sedikit berbincang tentang buku ini, di mana suasana makin bertambah cair
kala teman saya yang lain, Prabu datang. Prabu merupakan seorang penulis musik
yang kini menjabat sebagai editor in chief di Consumed Magazine. Sore itu Prabu
datang mewakili Consumed sebagai media partner untuk acara ini. Ngalor ngidul
ngobrol sampai akhirnya kita bertiga cukup lama membahas soal dinamika bareng
penerbit. Ketiganya seolah punya kesamaan ‘nasib’ dan kebingungan bagaimana
cara mendistribusikan atau melihat ‘pasar’ yang sesuai dan tepat dengan buku
yang kami rilis. Terutama saya.
Ide awal untuk membuat bedah buku
ini pun dilatari dari kebingungan saya mendistribusikan atau melihat ‘pasar’
yang sesuai dan tepat dengan buku yang saya rilis. Idhar mungkin lebih
beruntung karena pasarnya jelas ketika dia merilis buku biografi Pure Saturday.
Sudah tentu penggemar Pure Saturday akan punya alasan kuat untuk membelinya. Termasuk
saya yang memang suka dengan PS dan ingin tahu lebih banyak soal PS, maka buku
tersebut jadi pilihan yang menarik.
Berbeda dengan buku Gala &
Elora yang ‘kebingungan’ mencari ‘pasar’. Apakah buku ini cocok untuk penggemar
PS, atau justru buku ini cocok untuk di luar lingkaran penggemar PS? Sialnya
ketika menulis buku ini satu atau dua tahun lalu itu saya tidak memikirkan soal
pasar. Hanya sesederhana saya suka menulis dan saya suka PS. Tentang apakah
bukunya akan laku atau tidak sepertinya tidak terlintas di benak saya saat itu,
karena saya berpikir tentunya penerbit sudah punya jaringan sendiri dan cara atau
trik untuk memasarkan buku yang mereka rilis. Sayangnya, tidak.
Sejak pertama kali buku ini rilis
saya menjadi satu-satunya orang yang muter otak secara maksimal untuk
memasarkan buku ini. Sampai akhirnya pihak dari PS ikut membantu merealisasikan
satu persatu ide saya, yang pada perjalanannya banyak dibantu juga dengan
gagasan dari pihak PS (atau dalam hal ini peran Mang Ade dan Indra, yang juga
punya peran penting dalam promo tour bedah buku Gala & Elora ini)
Menariknya, selama perjalanan promo tour ini berlangsung selalu ada saja teman-teman atau pihak pihak yang membantu, dari mulai kolektif seperti Panitia Jumaahan dan House Of Gorgom hingga beberapa brand seperti Maternal Disaster, Portee, hingga Sniff Supply yang kemarin mendukung penuh acara bedah buku ini. Saya sangat berterima kasih untuk semua pihak yang membantu terselenggarnya acara bedah buku ini. Semoga semua kebaikan yang diberikan bisa berbalik berkali kali lipat. Aamiin.
Sampai jumpa di promo tour bedah buku titik selanjutnya. Semoga kita semua dikasih kesempatan, kesehatan, dan dipertemukan pada momen-momen yang menyenangkan.
Foto oleh: @bersamafahmi15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar