Sebelum beranjak pada tulisan tentang lebaran (seperti yang biasa saya tulis setiap tahunnya), agaknya bagus juga buat saya menulis rangkuman kegiatan setiap bulannya. Membiasakan untuk kembali menulis secara rutin lagi menjadi penting untuk saya, karena katanya ketika hendak menulis maka menulislah dengan tulisan yang jelek, karena tulisan bagus hanya bonus dari seringnya kita menulis. Karena itu, meski telat sekitar satu minggu, saya mau menulis tentang kegiatan saya selama bulan Maret lalu.
Masuk bulan Maret yang juga bulan Ramadhan ini kegiatan ngantor terbilang
tidak padat seperti biasanya, bahkan podcast pun yang biasanya sebulan 3 – 4 kali
jadi tidak ada pada bulan ini. Lumayan gabut di kantor, sampai suatu ketika saya
dikasih kerjaan buat ngedit video. Pertama kali saya diminta jadi editor video
ketika teman saya Sugi mulai sibuk mengerjakan orderan desain produksi di
kantor, dan karena kewalahan, Sugi yang semula bertugas jadi editor video
kemudian meminta saya untuk membantu mengedit video podcast ITB Press Show. Ternyata
ketika saya menjalani ‘profesi baru’ sebagai editor, surprisingly saya
menikmatinya.
Dari mulai ngedit video podcast,
sampai kemudian beranjak pada video-video liputan dan video konten untuk instagram
ITB Press. Dari Adobe Premiere sampai Capcut saya jajal untuk sedikit ngulik soal editing video. Hasilnya masih sangat jauh dari bagus tentunya, tapi yang
ingin saya tulis disini adalah tentang sebuah proses yang saya nikmati, seperti
halnya dulu saya belajar nulis atau belajar main musik. Menulis dan bermusik
menjadi dua hal yang saya sangat suka, dan mungkin sekarang bertambah satu,
ngedit video.
Saya pikir, bagus atau jelek hasil editan video saya, rasanya penting bagi saya untuk menikmati proses saya belajar (apapun itu), hingga sampai hasilnya tercipta penting juga untuk menghargai sekecil apapun pencapain dalam hidup. Bisa ngedit video sederhana yang saya unggah di Youtube dan Instagram ITB Press itu tuh pencapaian buat saya hahaha. Ya, balik lagi, jika tadi dalam konteks menulis, maka dalam konteks ngedit video pun sama, ketika hendak mengedit video, maka mengedit lah dengan editan yang jelek, karena editan yang bagus hanya bonus dari seringnya kita mengedit hahaha.
Selain itu, apalagi ya. Oh paling
acara bukber bareng temen-temen SMA (SMK sih sebenrnya) yang meskipun dihadiri
sangat sedikit orang, tapi lumayan berkesan lah karena intensitas ketemuan
dengan mereka juga gak terlalu sering. Tidak tahu kenapa belakangan ini saya
sering mikir kalau momen silaturahmi itu sangat penting, karena tidak ada yang
lebih mengerikan dibanding kesepian tanpa teman. Apalagi menjelang kematian kita
nanti. Karena sering memikirkan soal itu, belakangan jika ada info soal
kumpul-kumpul sebisa mungkin saya menyempatkan diri buat datang. Padahal sebelumnya saya
termasuk orang yang sangat MaGer buat keluar rumah. Cuma, ya itu tadi, saya
takut mati dalam kesepian. Semoga sih bisa dapat banyak kesempatan buat
silaturahmi dengan banyak teman, bisa membantu banyak orang, dan pastinya bisa
berguna bagi banyak orang. Karena kan katanya sebaik-baiknya manusia adalah
manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya, hehehe. Semoga ada begitu banyak
cinta yang bisa dibagikan. Big Love!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar