Jumat, 31 Januari 2025

HIGHLIGHT BULAN JANUARI 2025

Masuk bulan Januari 2025, tepatnya tanggal 4 Januari, saya sekeluarga mengawalinya dengan sarapan bareng di tengah sawah. Menyenangkan menikmati pagi bareng keluarga, dan soal makan di luar, sepertinya hal itu jadi lumayan rutin dilakukan belakangan ini. Hasilnya positif, karena kita sekeluarga jadi lebih bounding, apalagi saya yang senin sampai jumat, pagi ke malem menghabiskan waktu di kantor dan di jalan. Jadi kesempatan pas tiba akhir pekan menghabiskan waktu bareng keluarga.

Kembali ke kantor, atasan menugasi saya untuk meliput acara di kampus ITB, Ganesha. Disana ada event Open House ITB 2025. Acara ini menarik karena menghadirkan berbagai booth dari fakultas-fakultas di ITB, masing-masing dengan konsep kreatif untuk memberikan informasi kepada pengunjung. Dari teknologi terbaru di Fakultas Teknik Elektro, desain inovatif dari FSRD, hingga eksperimen menarik dari Fakultas Teknik Kimia, semua booth menunjukkan semangat dan inovasi mahasiswa ITB. Banyak calon mahasiswa dan orang tua yang hadir, terlihat antusias menyerap informasi tentang jurusan impian mereka. Menyenangkan, meskipun seumur hidup saya gak tahu rasanya kuliah. Semoga ada rezeki anak saya dua duanya bisa kuliah di kampus yang bagus, dan ilmunya kelak bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Masih urusan kantor, bulan Januari ini saya ditugasi meliput acara Gathering Komunitas Fantastic Fariz RM. Komunitas penggemar Fariz RM ini menginisiasi acara ulang tahun Fariz RM yang sekaligus berbarengan dengan peringatan 45 tahun berkarya, serta dilengkapi pula dengan perilisan album terbaru Fariz RM. Menarik menyaksikan Om Fariz masih semangat bermusik. Dan tidak hanya Fariz, beberapa musisi senior juga tampak hadir dan berkolaborasi dengan Fariz, dari mulai Vina Panduwinata dan Keenan Nasution. Bicara Vina Panduwinata, atau biasa disapa Mama Ina itu mengingatkan saya pada almarhum Papa, yang memang suka banget sama Tante Vina. Sedangkan Om Keenan Nasution bagi saya pribadi merupakan jajaran musisi ‘elit’ yang banyak menorehkan karya penting di ranah musik tanah air, terlebih beliau masuk jajaran ‘geng Pegangsaan’ yang juga dihuni oleh almarhum Chrisye sampai Guruh Soekarno Putra. Di acara itu Om Keenan menyempatkan bermain drum di salah satu lagu Fariz. Skill gak bohong memang, walaupun tidak lagi muda, tapi permainan drumnya masih keren.

Seperti bulan bulan sebelumnya, bulan Januari ini juga GNSHRT Campus Zine terbit. Terhitung dari bulan November, berari perilisan kali ini merupakan edisi ketiga dari GNSHRT Campus Zine. Lama sekali dari tahun 2012, ketika pertama kali saya meniti karir menjadi jurnalis, baru kali ini tulisan saya dicetak dalam format majalah fisik, karena selama kurang lebih 12 tahun menulis artikel dan liputan biasanya dimuat di media online atau webzine. Dasar orang ‘lama’, format fisik selalu saja menarik buat saya. Selain buku yang sudah saya rilis, agaknya perilisan campus zine ini juga menjadi sesuatu yang cukup penting buat saya, khususnya pencapaian saya dalam menulis. Skala kecil memang, tapi untuk saya pribadi ada kepuasan tersendiri yang menyenangkan.

Bicara tulis menulis, agaknya kebiasaan tersebut sudah saya mulai ketika SMA (atau bahkan zaman SD). Namun saat itu belum menjadi mata pencaharian seperti saat ini. Sejak SMA saya hobi nulis, terutama lirik lagu yang saya aplikasikan ke dalam lirik lagu. Nah bicara soal masa SMA dan musik, ada dua nama yang begitu melekat di hati dan pikiran saya, yakni Beand, Aldi, dan Ijay. Tiga orang itu pernah sama sama bermusik bareng saya, terutama kakak beradik Ijay dan Bean, karena rasanya hampir setiap hari saya nginap di rumah mereka untuk bikin lagu dan rekaman.

Januari ini Tuhan berbaik hati mempertemukan saya kembali dengan tiga orang itu di acara khitanan anaknya Ijay. Reuni kecil yang menyenangkan, walaupun dengan waktu yang terbatas, karena masing-masing dari kami punya kesibukan tersendiri.  

Menutup bulan Januari, seperti tahun tahun sebelumnya, usia saya bertambah. Tahun ini menginjak usia 37 tahun. Itu artinya tiga tahun lagi menjelang kepala empat, dan jatah usia sudah semakin berkurang. Semoga pada usia ini Tuhan masih berbaik hati memberi kesempatan bagi saya untuk terus upgrade diri lebih baik. Aamiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar