Setiap tahunnya waktu bergerak terasa semakin cepat, sampai kadang kita sering tidak siap menghadapinya. Tahu tahu waktu berganti, target berganti, dan setumpuk harapan masih diletakan sejengkal di depan mata. Kesampaian atau tidak rasanya semua perlu disyukuri, karena inti dari hidup di dunia rasanya memang bukan untuk mengejar bahagia, tapi melatih syukur dan merasa cukup. Karena dunia ini fana, dan sesuatu yang nyata adalah kematian, lalu kehidupan setelahnya. Ini semakin terasa nyata ketika satu persatu orang terdekat kita berpulang. Tahun lalu, dua tahun lalu, atau mungkin sepuluh tahun lalu mereka yang terkasih berpulang. Tahun ini, mungkin kita dapat giliran. Tidak ada yang tahu pasti, tapi hal itu pasti terjadi. Suatu saat nanti kita akan ada dalam perjalanan bertemu tuhan yang kita rindukan.
Sebelum akhirnya kematian itu datang, tentunya setiap harinya tidak
bisa kita lewati dengan berpangku tangan begitu saja, karena kita perlu
mengisinya dengan apa yang kita yakini baik, dari mulai bekerja sampai
menyenangkan keluarga. Seperti tahun 2024 lalu, hari hari saya diisi dengan
kembali bekerja kantoran, bergelut dengan lalu lalang kendaraan, sampai terus
mengasah kemampuan untuk bertahan. Seni dalam hidup rasanya memang tentang
seberapa piawai kita bisa bertahan.
Hari hari terakhir 2024, satu
persatu keluarga tumbang karena sakit, dari mulai saya sampai anak tertua saya,
Ammar. Tapi kemudian yang kita lakukan adalah bertahan dan berikhtiar agar
sembuh. Rasanya memang perlu cukup keras kepala untuk terus ingin hidup,
sebelum waktunya benar benar datang. Ada setumpuk pekerjaan di depan mata yang harus
diselesaikan, ada keluarga yang harus saya genggam erat agar terus berjalan
beriringan.
Seakan menjadi kebiasaan, dan rasanya perlu untuk dilakukan, setiap akhir/awal tahun saya selalu menyempatkan untuk kembali menulis rangkuman selama satu tahun ke belakang, sebagai refleksi dan mungkin menjadi pembelajaran dikemudian hari. Juga sebagai cara saya menghargai diri sendiri dengan semua pencapaian yang saya buat, sekecil apapun.
Awal Januari 2024, rasanya yang perlu menjadi highlight adalah momen saya bekerja di ITB Press. Tepatnya pada tanggal 3 Januari 2024, saya memulai pekerjaan di ITB Press, setelah sebelumnya bekerja selama enam tahun di Atap Promotion, sampai sempat mencoba bekerja selama tiga bulan di perusahaan teman. Di ITB Press, saya bertanggung jawab untuk urusan event/aktivasi ruang di ITB Press Store dan konten sosial media ITB Press. Selain mengurusi event dan sosial media, saya mengelola program podcast dan YouTube, serta menulis artikel untuk website ITB Press. Tugas ini memperluas keterampilan saya, dari produksi hingga teknis.
Lanjut ke bulan Februari, hal
penting yang menarik untuk digaris bawahi adalah ketika momen saya kembali
mengurusi event, seperti halnya yang saya lakukan dulu di Atap Promotion.
Selama 6 tahun saya bekerja di Atap Promotion sebagai penulis, produser,
fotografer, dan akhirnya showcom. Kini, di ITB Press, saya mengelola event,
podcast, dan proyek kreatif lainnya, termasuk menjadi show director untuk acara
pertama saya di sana, Launching ITB Press Mobile Store. Semua ini menjadi momen
penting untuk terus belajar, berkembang, dan unlock skill baru.
Bulan Maret 2024 yang bertepatan
dengan Ramadhan, menjadi waktu refleksi dan belajar bagi saya. Meski kantor
tidak terlalu sibuk, saya menemukan kesenangan baru dalam mengedit video, mulai
dari podcast hingga konten Instagram & Tik Tok ITB Press. Proses belajar ini mengingatkan
saya pada perjalanan menulis dan bermusik dulu—hasil mungkin belum sempurna,
tapi menikmati proses adalah pencapaian tersendiri. Selain itu, saya terlibat
dalam pengelolaan toga wisuda ITB yang cukup hektik dan menghadiri bukber
dengan teman lama, hingga hal itu menjadi momen yang memperkuat pentingnya silaturahmi.
Beranjak pada bulan April ada momen
spesial Lebaran yang selalu jadi hari istimewa untuk saya. Selain itu, bulan
ini juga saya disibukan dengan mengurus toga wisuda kedua ITB, di mana saya terlibat
sebagai petugas loket, sampai akhir bulan April, atasan mengajak saya membentuk
band untuk acara kantor, membawa saya kembali ke dunia musik yang dulu pernah
menjadi prioritas.
Bulan Mei 2024, saya mulai disibukan dengan serangkaian podcast, dari mulai terlibat podcast bersama mahasiswa Teknik Geologi ITB, menjadi host untuk ITB Press Show, hingga bekerja sama dengan Bio Farma sebagai director podcast bertema kesehatan. Saya juga terlibat dalam proyek fotografi ID Card Rumah Sakit Pasundan, meliput acara seperti peluncuran trailer Dilan 1983 dan showcase Van Godig. Selain pekerjaan, momen berharga bersama keluarga menjadi sorotan, seperti menghadiri pernikahan sepupu di Bekasi, hingga menghabiskan waktu bareng keluarga di tempat-tempat wisata di Bandung.
Lanjut ke bulan Juni yang dipenuhi berbagai kegiatan menarik, mulai dari meliput Festival Dilan Wo Ai Ni hingga membuat konten video reels, menjadi tamu podcast After School Rawk bersama RSLV Media, dan mendiskusikan buku "Merchandise Musik" karya Arsita Pinandita. Selain itu, momen spesial juga datang dari keluarga, seperti kelulusan Ammar di TK Damar Mas dengan penghargaan sebagai siswa paling kreatif, yang mengharukan sekaligus membanggakan.
Bulan Juli 2024 diawali dengan
momen spesial untuk Ammar, yang menerima hadiah sepeda setelah lulus TK dan
memulai sekolah baru dengan fokus pada pelajaran agama. Keluarga juga merayakan
ulang tahun adik saya, Egi dengan makan bersama. Untuk urusan pekerjaan, bulan Juli
diisi dengan podcast ITB Press Show, pembuatan konten TikTok bersama anak
magang, hingga liputan acara musik dari RSLV Media, yang membawa nostalgia dunia
jurnalistik yang saya akrabi sejak tahun 2012 lalu. Penutup bulan Juli diwarnai
keterlibatan dalam acara Gebyar Satu Dasawarsa BPUDL ITB, di mana saya terlibat
urusan kreatif untuk permainan interaktif di acara tersebut.
Bulan Agustus 2024 diisi dengan
beragam aktivitas menarik, dimulai dengan liputan rilis single "Kegilaan
Ini" oleh Noin Bullet bersama OmBags, serta liputan Popcon Market Vol.2
yang memamerkan karya seni unik dengan tema “Meraba Seni, Menyentuh Hati.” Selain
itu, momen keluarga pun spesial dengan ulang tahun ke-6 Ammar dan ditutup
dengan fun drawing bersama Workashopa yang pertama kali diikuti Ammar di ITB
Press Store.
Bulan September 2024 diisi momen keluarga yang hangat, seperti bermain di playground bersama anak-anak, serta merayakan ulang tahun ke-64 ibu saya, yang masih sehat dan menikmati masa pensiunnya. Selain itu, bulan September ini saya ditugaskan meliput acara "Pekan Penghargaan SSKCKR" di Perpusnas RI, yang menyoroti tantangan penerbitan buku di Indonesia, termasuk ISBN dan tren buku anak yang semakin diminati. Bulan ini saya kembali menjadi host ITB Press Show dengan narasumber seorang psikolog, membahas isu kesehatan mental yang relevan dan menarik perhatian.
Oktober 2024 dipenuhi momen berkesan, mulai dari Ammar mengikuti latihan manasik haji di Lanud Sulaiman hingga proyek menarik menjadi editor buku Leon Legoh. Di ITB, bulan ini diisi acara seperti ITB Integrated Career Days, Sparks Community di ITB Press Store, dan Wisuda ITB, di mana saya bertugas di loket pengambilan toga dan ditugasi meliput serangkaian acara disana. Sebagai host ITB Press Show, saya berbincang dengan Evelyn Deciana tentang analisa mimpi dan Duo Estuari yang memadukan sastra dan musik.
Masuk bulan November 2024 penuh
dengan kegiatan seru, mulai dari pekerjaan di ITB Press yang semakin menarik,
termasuk menggarap GNSHRT Campus Zine, hingga menjadi moderator acara yang
diinisiasi oleh klinik rehabilitasi cedera Injury Hub di ITB Press Store. Bulan
ini juga diwarnai dengan workshop seni ala Pablo Picasso untuk siswa SMP Taruna
Bakti, konser ISO Annual Concert ke-14 dan kegiatan podcast ITB Press Show yang
rutin menghadirkan narasumber seru.
Terakhir, bulan Desember 2024
diisi dengan kegiatan jalan-jalan bareng keluarga, di mana bulan ini terasa
spesial karena bertepatan dengan ulang tahun pernikahan saya yang ketujuh. Untuk
urusan pekerjaan, bulan ini saya ditugasi meliput peresmian kantor baru Salam
Kreasi Ganesha di Jakarta. Selain itu, menarik pula untuk dicatat tentang
komunitas komunitas yang menggelar acara di ITB Press Store, dari mulai Bandung
Book Party, Komunitas Rumah Suara, Komunitas Beranjak, hingga gelaran event screening
dan diskusi film yang diinisiasi oleh duo Estuari dan Liga Film Mahasiswa ITB. Selain
itu, bulan Desember 2024 ini GNSHRT Campus Zine edisi kedua dirilis.
Seperti yang ditulis di atas, hari hari terakhir 2024, satu persatu keluarga tumbang karena sakit, dari mulai saya sampai anak tertua saya, Ammar yang sampai harus dirawat di rumah sakit. Tapi Alhamdulillah menjelang tahun baru 2025 kita sekeluarga sehat dan siap menyambut tahun baru ini dengan semua hal baik yang akan datang. Terima kasih 2024, semoga tahun 2025 ini semua hal yang baik bisa terus berdatangan seiring dengan kemampuan untuk terus bersyukur dan memantaskan diri untuk rejeki yang Allah kasih di kemudian hari. Big love!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar