Jumat, 9 Februari 2024. Udah kelewat jauh dari rencana awal pengen nulis di blog. Niat awalnya, Januari pertama 2024 pengen nulis di blog, karena memang pada momen itu ada cerita menarik yang pengen ditulis soal kerjaan baru saya. Lalu gagal karena kesibukan. Selanjutnya, pengen nulis di akhir Januari, karena ngambil momen ulang tahun, sebagai bentuk refleksi pertambahan angka yang menginjak 36 tahun. Gagal lagi. Juga sama, karena kesibukan. Lalu niat lagi nulis pada awal Februari karena bertepatan dengan ulang tahun Nadja, anak kedua saya yang tahun ini berusia dua tahun. Nah mungkin ini yang paling mendekati karena momennya gak terlalu jauh lah. Dari tanggal 4 ke tanggal 9. Ini pun ada waktu karena libur tanggal merah. Subuh-subuh, pas anak-anak masih tidur. Karena kalau sudah bangun, jangankan nulis di blog, mau senderan aja susah, karena diminta nemenin mereka main terus hahaha.
Ok kita mulai saja ya. Awal tahun
2024, tepatnya sekitar tanggal tiga Januari, saya mulai kerja lagi di
perusahaan baru. Setelah sebelumnya, tiga bulan menjelang akhir 2023 saya menghabiskan
waktu bekerja di perusahaan temen saya. Namun karena satu dan lain hal saya
memutuskan keluar dari perusahaan tersebut. Tak berselang lama, partner siaran
saya di DCDC D’Podcast, Mang Alga menawari saya untuk bergabung di ITB Press. Sebuah
perusahaan penerbitan dan percetakan di bawah universitas ITB yang dia
kelola. Tawarannya saya iyakan karena memang saya lagi butuh kerjaan dan begitu
dikasih penawaran soal gaji angkanya masuk di hitungan saya hahaha. Jadi lah
mulai awal Januari 2024 saya kerja di ITB Press.
Di ITB Press saya kebagian tugas untuk mengurusi event & sosial media dan tergabung di tim marketing. Sederhananya ‘fungsi’ saya disana adalah untuk aktivasi dan branding nama ITB Press itu sendiri lewat event yang kita gelar, pembuatan konten di sosial media, hingga nge-branding nama ITB Press lewat beberapa produk kolaborasi. Yang terakhir disebutkan paling menarik perhatian saya, karena disana saya bisa ngajakin orang-orang yang karyanya saya suka untuk dibuatkan produk kolaborasi bareng ITB Press. Sejauh ini sudah ada beberapa produk kolaborasi yang sedang proses untuk dirilis, dari mulai media folkbdg, Dimas Wijaksana alias Masmidas, hingga pembuatan buku masak Leon ‘Koil’.
Ini menarik, karena selain untuk mengenalkan nama ITB Press ke luar circle ITB, produk kolaborasi ini juga bisa menjadi sebuah wadah untuk siapapun menyalurkan kreasinya. Segala sesuatu yang berhubungan dengan kreasi dan kreativitas selalu menarik untuk saya, karena disana kita berusaha mewujudkan imajinasi jadi kenyataan lewat sebuah produk yang real. Tentunya dengan segala keterbatasan dan kemampuan kita untuk mewujudkannya. Mungkin tidak sempurna, tapi setidaknya dikerjakan dengan sepenuh hati, aseeek.
Selain itu kerjaan yang tidak
kalah menariknya di ITB Press ketika saya diminta mengurus program podcast
hingga handle event-event yang berhubungan dengan ITB Press. Jika di beberapa
program DCDC saya hanya dilibatkan sebagai produser dan scriptwriter, disini
saya juga diminta mengurusi urusan teknisnya, karena memang tim-nya hanya ada
dua orang. Saya dan teman saya, Sugy. Tapi menarik juga sebenarnya karena
disini saya belajar sesuatu yang baru juga.
Oh iya selain ngurusin event, bikin program youtube, sampai ngurus sosial media ITB Press, disini juga saya nulis liputan buat website ITB Press. Jujur ini saya menawarkan diri sih buat ngisi konten artikel di website. Obat kangen nulis lah bisa dibilang hehehe. Silakan baca salah satu artikel liputan saya disini.
Terus apa lagi ya. Akhir Januari
lalu saya berusia 36 tahun. Tidak ada yang special juga sepertinya, selain setiap
harinya semakin deg-degan karena tanggung jawab makin besar, kebutuhan makin
banyak, dan pastinya harus ditebus dengan kemauan untuk kerja keras. Mau gak
mau, suka gak suka. Mungkin usia segini saya ada di fase jalanin dan ikhlas
saja menjalani setiap harinya. Cita-cita jadi musisi kandas, lalu memberanikan
diri jadi jurnalis musik juga kandas. Belakangan mulai memberanikan untuk jadi
penulis novel dan berharap bisa terlibat dalam pembuatan film. Gak tahu ini
kandas ditengah jalan juga atau tidak. Gak tahu juga bisa merealisasikannya
atau nggak. Setiap hari hanya menjalani dan menjadi versi terbaik dari diri
sendiri, sedaaap. Semoga keinginan ini bisa sejalan dengan takdir yang Tuhan gariskan hehehe.
Masuk awal Februari anak kedua saya, Nadja Kirana Shahia memasuki usia dua tahun. Lagi lucu-lucunya, cerewet, gak bisa diam, dan sedikit galak. Kakaknya sering menjadi korban keisengan si kecil. Entah itu dipukul, dicubit, atau bahkan digigit. Rame terus setiap harinya. Shout out buat istri saya yang sabar dengan semua keribetan dua anak kami.
Ya gitu aja paling. Semoga dua bulan pertama tahun 2024 menjadi pertanda baik di 10 bulan berikutnya. Semoga kita semua mendapatkan apa yang kita inginkan dan menemukan apa yang kita cari. Big Love.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar