Awal Oktober, tepatnya tanggal 5 Oktober 2024, Ammar, anak pertama saya mengikuti latihan manasik haji di Lanud Sulaiman, Kab. Bandung. Ramai dan menyenangkan karena acara ini melibatkan sejumlah RA (setara taman kanak-kanak) se-kabupaten Bandung. Ditambah hal ini jadi insight yang bagus juga buat Ammar mengenal lebih jauh tentang agamanya. Adiknya, Nadja, tidak kalah bersemangat dari kakaknya. Ya gimana gak semangat, orang pas acara banyak yang menjajakan mainan. Alhasil, adiknya ini lebih banyak jajan sepanjang acara berlangsung, dari mulai beli makanan sampai beli boneka unta berwarna pink. Papa dan mamanya gak berhenti ketawa lihat boneka unta berwarna pink. Membayangkan di padang pasir yang gersang ada unta berwarna pink, tentu itu akan menjadi pemandangan yang menggelitik hahaha.
Selain urusan sekolah Ammar, yang juga menarik pada bulan Oktober ini adalah saya kembali terlibat dalam proyek buku. Kali ini saya dipercaya menjadi editor untuk buku pertamanya Leon Legoh (dikenal sebagai drummer band Koil dan kepala chef untuk Rumah Makan Legoh). Sebenarnya ini proyek dari awal tahun, tapi karena satu dan lain hal, akhirnya baru bisa jalan bulan Oktober ini dengan penerbit baru dari Banjaran bernama MCM. Menyenangkan terlibat di proyek ini, terlebih dengan orang-orang dibalik penerbit ini yang cukup passionated terhadap literasi dan ide-ide segar untuk dijadikan buku. Mereka percaya jika seberapa pun kecilnya minat baca di negeri ini, nyatanya penggemar buku akan selalu ada.
Masih ngomongin soal proyek,
bulan Oktober ini juga saya mengerjakan proyek iseng ‘solo’ saya hahaha. Triggernya
sebuah website bernama Suno.ai. Gampangnya, Suno ini merupakan sebuah website
berbasis AI yang membantu kita membuatkan lagu hanya dalam hitungan menit. Tentu
saja proyek ini bukan untuk proyek yang serius, karena lagu-lagu yang
dihasilkan website ini juga tidak bisa dipertanggung jawabkan secara sah
keasliannya. Tapi jujur, untuk orang yang sudah lama tidak bermusik dan
menemukan hal ini jadi sesuatu yang menyenangkan untuk saya. Hiburan ditengah
lagu jedag jedug yang menggempur dihampir semua platform digital.
Saya kembali membuka arsip-arsip tulisan di dua buku lama saya, Rubik & Fragmen, lalu mengambil beberapa tulisan dan memasukannya ke Suno ini. Setelah itu saya memilih genre musik yang saya suka, dan voila jadilah sebuah lagu hahaha. Seru! Cukup amazed juga mendengar lagu dengan isian lirik yang saya tulis 11-12 tahun lalu ketika merilis buku Rubik & Fragmen.
Seperti yang ditulis di atas,
bulan Oktober ini menjadi bulannya ITB. Awal bulan Oktober, tepatnya tanggal 7 hingga
25 Oktober saya ditugaskan untuk menjadi petugas di loket pengambilan toga
wisuda. Sama seperti bulan April lalu, saya kembali ditugaskan di loket
penyewaan toga wisuda. Menyenangkan bisa berinteraksi dengan para wisudawan,
terlebih bisa melihat secara langsung wajah-wajah lega nan sumringah mereka
ketika akhirnya berhasil menyelesaikan kuliahnya. Meski saya belum pernah
kuliah (apalagi diwisuda) namun saya bisa merasakan perasaan ‘happy’ nya
mereka. Jadi melamun lama, dan secara spontan (gak pake huhuy) berdoa semoga
saya senantiasa diberi kemudahan menjemput rezeki dari Allah, agar saya bisa
mencukupi kebutuhan pendidikan dua anak saya, Ammar & Nadja. Sepertinya
akan sangat menyenangkan jika suatu saat bisa melihat Ammar & Nadja
diwisuda, apalagi kalau sampai mereka bisa kuliah dan lulus dari ITB. Aamiin. SImak artikel liputan tentang wisuda ITB disini.
Selebihnya, seperti bulan-bulan lalu, saya kembali menjadi host untuk podcast ITB Press Show. Bulan Oktober ini ada dua narasumber yang hadir di ITB Press Show, yang pertama ada Evelyn Deciana yang membahas lebih jauh tentang buku serta keilmuannya dalam menganalisa mimpi, serta Duo Estuari yang menyuguhkan kolaborasi antara sastra dan musik. Simak obrolannya di sini dan di sini
Terima kasih bulan Oktober, semoga akan selalu ada cerita seru setiap bulannya. Big love from the Wiradi’s.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar