Kamis, 24 Oktober 2024

HIGHLIGHT BULAN OKTOBER 2024

Awal Oktober, tepatnya tanggal 5 Oktober 2024, Ammar, anak pertama saya mengikuti latihan manasik haji di Lanud Sulaiman, Kab. Bandung. Ramai dan menyenangkan karena acara ini melibatkan sejumlah RA (setara taman kanak-kanak) se-kabupaten Bandung. Ditambah hal ini jadi insight yang bagus juga buat Ammar mengenal lebih jauh tentang agamanya. Adiknya, Nadja, tidak kalah bersemangat dari kakaknya. Ya gimana gak semangat, orang pas acara banyak yang menjajakan mainan. Alhasil, adiknya ini lebih banyak jajan sepanjang acara berlangsung, dari mulai beli makanan sampai beli boneka unta berwarna pink. Papa dan mamanya gak berhenti ketawa lihat boneka unta berwarna pink. Membayangkan di padang pasir yang gersang ada unta berwarna pink, tentu itu akan menjadi pemandangan yang menggelitik hahaha.

Senin, 30 September 2024

HIGHLIGHT BULAN SEPTEMBER 2024

Mengawali bulan September, sebenarnya tidak ada sesuatu yang terlalu istimewa, hanya saja momen kumpul sama keluarga tentunya tidak pernah biasa saja. Mengajak anak-anak main di playground mungkin jadi menu wajib setiap bulannya (atau mungkin setiap minggu), karena nyatanya anak-anak selalu semangat setiap kali diajak ke tempat semacam itu. Mau yang murah atau yang 'mahal' rasanya di pikiran mereka semuanya sama saja. Malah justru orang tuanya yang overthinking apakah playground A atau playground B, C, dan seterusnya bisa bikin anak-anak happy atau nggak? padahal anaknya mah gak pernah memusingkan playground mana yang bisa bikin mereka happy atau nggak, apakah playground A, B, atau C. Bahkan kalau pun di rumah saja membuat arena bermain dari bantal dan guling misalnya, mereka happy-happy saja, karena sebenarnya yang terpenting itu waktu bermain sama orang tuanya. Nah tapi itu sih yang susah. Waktu. Karena itu lah momen keluar rumah itu jadi penting dan selalu berkesan. 


Kamis, 19 September 2024

PEKAN PENGHARGAAN TAHUN 2024, PERPUSNAS

Dalam rangka menindaklanjuti mandat Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, Perpustakaan Nasional RI mengadakan acara Pekan Penghargaan Tahun 2024. ITB Press berkesempatan menghadiri acara tersebut pada hari Rabu, 18 September yang digelar di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Jakarta.

Gelaran ini menjadi terasa istimewa karena salah satu buku yang diterbitkan ITB Press berjudul “Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim Pada Transportasi (Udara, Laut, Darat, dan Kereta Api)” karya Wendy Aritenang berhasil terpilih sebagai buku terbaik tahun 2024 (peringkat tiga) untuk subjek Perubahan Iklim.

Selain buku dengan subjek Perubahan Iklim, terdapat pula tiga subjek lainnya seperti Hak Asasi Manusia (HAM), Kesehatan mental, serta Ketahanan pangan yang dinilai dalam Pemilihan Buku Terbaik tahun 2024 ini. Terkait kenapa empat subjek ini yang akhirnya dipilih sebagai kategori penilaian dewa juri, hal tersebut menurut Direktur Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan, Ibu Emyati Tangke Lembang karena keempat subjek tersebut cukup menjadi tren dan relevan dengan kondisi di Indonesia saat ini. Misalnya saja tentang perubahan iklim di Jakarta yang kita tahu tidak lagi bersahabat karena polusinya sudah sangat memperihatinkan, atau tentang isu kesehatan mental yang belakangan ini semakin popular dan menjadi isu cukup penting dari mulai remaja hingga orang tua.

Sabtu, 07 September 2024

REFLEKSI REUNI OASIS

Oasis reuni! Berita itu berseliweran di beranda sosial media beberapa waktu belakangan ini. Mendengar berita itu, ingatan saya jauh mundur ke belakang ketika pertama kali mendengarkan lagu Oasis pas SMP (mungkin sekitar usia 15 tahun). Waktu itu sebenarnya saya tidak terlalu tertarik dengan Oasis. Sebaliknya, saya justru lebih menggemari 'rival' mereka saat itu, Blur. Kenapa? karena saya pikir musiknya Blur lebih seru, berwarna, dan eksploratif. Ditambah waktu itu saya lagi seneng-senengnya main bass, dan menurut saya permainan bass Alex James, Blur sangat menarik. Berbeda dengan Oasis yang jujur saja secara musik biasa saja. 

Saya pikir tidak perlu kemampuan bermusik yang istimewa untuk bisa memainkan lagu-lagu Oasis. Sampai akhirnya ketika berita Oasis reuni ini muncul di beranda sosial media, saya mulai iseng dengerin lagi lagu-lagu Oasis, dan ternyata saya merasakan hal yang berbeda dengan saat pertama kali mendengarkan Oasis pas zaman SMP dulu.

Dulu saya pikir musiknya Blur lebih mewakili ‘jiwa’ remaja saya dengan semua eksplorasi musikal yang Blur tawarkan, sampai akhirnya saya ada di titik ini, di usia menjelang kepala empat, saya menemukan keterikatan cukup kuat dengan lagu-lagu Oasis. Lagu-lagu seperti “Live Forever” hingga “Champagne Supernova” begitu terasa dekat dengan hidup saya.